Limboto- Daerah Gorontalo marak kekerasan verbal terhadap anak, bahkan meningkat. Semua kalangan harus turun tangan untuk menekan angka kekerasan termasuk peran orang tua.

“Saya minta mari sama-sama kita bangun gerakan kerakyatan yang membuat anak-anak nyaman dalam melakukan aktivitas sehari-hari, dan stop kekerasan verbal terhadap anak,” ucap Rahmat Hasan.

Rahmat menyampaikan, kekerasan verbal adalah kekerasan terhadap perasaan dengan menggunakan kata-kata yang kasar tanpa menyentuh fisik. Bukan hanya pada anak-anak, kekerasan verbal ini juga cenderung dialami oleh orang dewasa.

“Penting orang tua mengetahui hal ini, dampak negatifnya bisa berujung pada kondisi emosional anak,” tutur Rahmat

Bukan hanya di rumah, Rahmat melihat kekerasan verbal pun masih sering terjadi di lingkungan sekolah atau kampus.

“Tempat pendidikan yang seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi mereka terkadang juga sering tidak terkontrol,” ujar Rahmat

Menurut Rahmat, masih banyak orang tua yang belum memahami tentang tindak kekerasan kepada anak melalui perkataan. Mereka sering menganggap itu sebagai hal yang biasa. Padahal luka sang anak ketika disakiti secara verbal lebih dalam dibadingkan luka korban perkosaan.